SEL
A. Pengertian Sel
Sel berasal dari kata cella yang
berarti ruang kecil, yang ditemukan oleh Robert Hooke saat mengamati sayatan
gabus. Dalam sejarahnya, teori sel berkembang dari beberapa ahli diantaranya :
1. Robert Hooke (1635 – 1703) Orang yang pertama menyebutkan
istilah sel yaitu cellulae=ruangan kecil yang kosong danmengamati sayatan gabus
tutuip botol (Quercus suber), merupakan sel mati yang tidak memilki isi sel.
2. Antonie Van Leeuwenhoek (1723) Seroang ahli asah lensa dari Belanda, membuat mikroskop sederhana , Memeriksa cairan setetes air kolam microscopic “animalcules” (hewan kecil) merupakan:sel bakteri dan orang yang pertama kali melukiskan bentuk-bentuk bakteri
3. Robert Brown (1833) Ilmuwan Skotlandia yang pertma kali menemukan inti sel pada sayatan sel anggrek Inti sel disebutnya sebagai nukleus.Nukleus ini merupakan struktur sel yang sangat penting bagai kehidupan
4. Felix Durjadin (1835) Tokoh berkebangsaan Perancis yang pertama kali menemukan cairan sel yang hidup (sarkode) yang merupakan bagian penting dari sel. Menururtnya bagian terpenting dari sel adalah isi sel yang berupa cairan hidup yang berada dalam suatu lumen
5. Johanes Purkinje Merupakan ilmuwan yang menyatakan bahawa isi sel adalah protoplasma. Protoplasma merupakan bahan penting pada sel yang melangsungkan kehidupan
Dari keseluruhan teori tentang sel tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Sel adalah suatu satuan unit strukrural, funsional dan hereditas penyusun suatu mahluk hidup. Sehingga sel berfungsi mengatur seluruh aktifitas kehidupan, dengan kata lain sel bekerja secara autonom. Dalam hirarki organisasi biologis, sel merupakan kumpulan materi yang paling sederhana yang dapat hidup, selain itu terdapat beragam bentuk kehidupan yang berwujud sebagai organisme bersel tunggal maupun organisme yang lebih kompleks termasuk tumbuhan dan hewan.
2. Antonie Van Leeuwenhoek (1723) Seroang ahli asah lensa dari Belanda, membuat mikroskop sederhana , Memeriksa cairan setetes air kolam microscopic “animalcules” (hewan kecil) merupakan:sel bakteri dan orang yang pertama kali melukiskan bentuk-bentuk bakteri
3. Robert Brown (1833) Ilmuwan Skotlandia yang pertma kali menemukan inti sel pada sayatan sel anggrek Inti sel disebutnya sebagai nukleus.Nukleus ini merupakan struktur sel yang sangat penting bagai kehidupan
4. Felix Durjadin (1835) Tokoh berkebangsaan Perancis yang pertama kali menemukan cairan sel yang hidup (sarkode) yang merupakan bagian penting dari sel. Menururtnya bagian terpenting dari sel adalah isi sel yang berupa cairan hidup yang berada dalam suatu lumen
5. Johanes Purkinje Merupakan ilmuwan yang menyatakan bahawa isi sel adalah protoplasma. Protoplasma merupakan bahan penting pada sel yang melangsungkan kehidupan
Dari keseluruhan teori tentang sel tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Sel adalah suatu satuan unit strukrural, funsional dan hereditas penyusun suatu mahluk hidup. Sehingga sel berfungsi mengatur seluruh aktifitas kehidupan, dengan kata lain sel bekerja secara autonom. Dalam hirarki organisasi biologis, sel merupakan kumpulan materi yang paling sederhana yang dapat hidup, selain itu terdapat beragam bentuk kehidupan yang berwujud sebagai organisme bersel tunggal maupun organisme yang lebih kompleks termasuk tumbuhan dan hewan.
C. Komponen Sel dan Fungsinya
1. Membran Sel
Membran sel adalah bagian terluar dari protoplasma yang membentuk lapisan tipis dan lembut. Pada sel hewan lapisan ini merupakan batas terluar dari setiap sel, sedangkan pada sel tumbuhan lapisan ini melekat pada bagian dinding sel yang merupakan batas terluar dari organel.Membran sel memiliki bagian kepala polarhidrofilik dengan daya ikat gliserofosforilester yang terdiri dari gliserol, fosfat, dan gugus tambahan seperti kolina, serina, dll; dengan dua rantai hidrofobik asam lemak yang membentuk ikatan ester. Pada rantai primer, ditempati oleh asam lemak jenuh dan pada rantai sekunder ditempati oleh asam lemak tak jenuh. Bagian kepala dapat berinteraksi dengan air maupun larutan fasa akuatik, sedangkan bagian rantai akan berhimpit membentuk matriks fosfolipid yang disebut fasa internal. Antara fasa internal dan fasa akuatik terjadi tegangan potensial antara 220-280 mV yang disebut tegangan potensial dipol atau potensial membran. Penamaan dan sifat bagian kepala fosfolipid bergantung pada jenis gugus tambahan yang dimilikinya, antara lain terdapat sebutan fosfokolina (pc), fosfoetanolamina (pe), fosfoserina (ps), dan fosfoinositol (pi); dan masing-masing nama senyawa fosfolipid terkait yang terbentuk pada membran sel adalah fosfatidil kolina, fosfatidil etanolamina, fosfatidil serina, dan fosfatidil inositol. Membran juga dapat terbentuk dari senyawa lipid seperti sfingomielin, sardiolipin, atau ikatan dengan senyawa kolesterol, dan glikolipida.
Membran sel memiliki beberapa fungsi, diantaranya (1) tempat tertanamnya enzim (2) tempat tertanamnya berbagai reseptor sebagai media komunikasi sel (3) jalur transporasi zat atau molekul. Ada beberapa mekanisme transpor membran, diantaranya adalah difusi, osmosis, difusi berfasilitas,eksositosis, endositosis dan fagositosis. Semua mekasisme transpor tersebut terkelompokan pada mekanisme transpor aktif dan transpor pasif.
2. Inti Sel (Nukleus)
(a)
Nukleolus (anak inti),
berfungsi mensintesis berbagai macam molekul RNA (asam ribonukleat) yang
digunakan dalam perakitan ribosom.
Molekul RNA yang disintesis dilewatkan melalui pori nukleus ke
sitoplasma, kemudian semuanya bergabung
membentuk ribosom. Nukleolus berentuk
seperti bola, dan memalui
mikroskop elektron nukleolus
ini tampak sebagai suatu massa yang terdiri dari butiran dan
serabut berwarna pekat yang menempel pada bagian kromatin.
(b) Nukleoplasma (cairan inti) merupakan zat yang tersusun dari protein.
(c) Butiran kromatin, yang terdapat di dalam nukleoplasma. Tampak jelas pada saat sel tidak membelah. Pada saat sel membelah butiran kromatin menebal menjadi struktur seperti benang yang disebut kromosom. Kromosom mengandung DNA (asam dioksiribonukleat) yang berfungsi menyampaikan informasi genetik melalui sintesis protein.Secara umum, Nukleus bertugas mengontrol kegiatan yang terjadi di sitoplasma. DNA yang terdapat di dalam kromosom merupakan cetak biru bagi pembentukan berbagai protein (terutama enzim). Enzim diperlukan dalam menjalankan berbagai fungsi di sitoplasma.
Inti sel merupakan organel yang paling besar di dalam sel. Terdapat pada semua sel, kecuali sel pembuluh tapis dewasa pada sel tumbuhan, sel darah merah dewasa pada hewan dan mamalia. Bentuknya bulat dengan garis tengah lebih kurang 10 mμ, dikelilingi oleh membran inti (selaput inti) yang rangkap. Pada beberapa bagian selaput tersebut menyatu dan membentuk lubang halus. Melalui lubang ini pertukaran materi zat dengan sitoplasma berlangsung. Di dalam nukleus terdapat nukleoplasma, nukleolus dan kromatin yang mudah menyerap warna. Selama proses pembelahan sel, kromatin memadat dan memendek menjadi kromosom. Fungsi nukleus adalah bertanggung jawab mengontrol aktivitas sel.
(b) Nukleoplasma (cairan inti) merupakan zat yang tersusun dari protein.
(c) Butiran kromatin, yang terdapat di dalam nukleoplasma. Tampak jelas pada saat sel tidak membelah. Pada saat sel membelah butiran kromatin menebal menjadi struktur seperti benang yang disebut kromosom. Kromosom mengandung DNA (asam dioksiribonukleat) yang berfungsi menyampaikan informasi genetik melalui sintesis protein.Secara umum, Nukleus bertugas mengontrol kegiatan yang terjadi di sitoplasma. DNA yang terdapat di dalam kromosom merupakan cetak biru bagi pembentukan berbagai protein (terutama enzim). Enzim diperlukan dalam menjalankan berbagai fungsi di sitoplasma.
Inti sel merupakan organel yang paling besar di dalam sel. Terdapat pada semua sel, kecuali sel pembuluh tapis dewasa pada sel tumbuhan, sel darah merah dewasa pada hewan dan mamalia. Bentuknya bulat dengan garis tengah lebih kurang 10 mμ, dikelilingi oleh membran inti (selaput inti) yang rangkap. Pada beberapa bagian selaput tersebut menyatu dan membentuk lubang halus. Melalui lubang ini pertukaran materi zat dengan sitoplasma berlangsung. Di dalam nukleus terdapat nukleoplasma, nukleolus dan kromatin yang mudah menyerap warna. Selama proses pembelahan sel, kromatin memadat dan memendek menjadi kromosom. Fungsi nukleus adalah bertanggung jawab mengontrol aktivitas sel.
3.
Alat Golgi
Alat
golgi atau badan golgi terdapat pada sel hewan maupun sel tumbuhan, ditemukan
oleh Camillo Golgi pada tahun 1898. Alat golgi tersusun
dari membran yang berbentuk kantong (cisternae),
letaknya berdekatan dengan retikulum endoplasma (RE). Pada sisi yang berdekatan
dengan RE terdapat kantong-kantong kecil yang berbentuk bulat
(vesikel/vesikula) dan berisi substansi protein. Pada sisi lain kantong-kantong
semacam itu akan bergerak menuju membran plasma dan menempel untuk selanjutnya
pecah dan mengeluarkan isinya.
Gambar : Aparatus golgi
Beberapa fungsi badan golgi
antara lain :
1. Membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi. Terjadi terutama pada sel-sel kelenjar kantung kecil tersebut, berisi enzim dan bahan-bahan lain.
2. Membentuk membran plasma. Kantung atau membran golgi sama seperti membran plasma. Kantung yang dilepaskan dapat menjadi bagian dari membran plasma.
3. Membentuk dinding sel tumbuhan
4. Fungsi lain ialah dapat membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim untuk memecah dinding sel telur dan pembentukan lisosom.
5. Tempat untuk memodifikasi protein
6. Untuk menyortir dan memaket molekul-molekul untuk sekresi sel
7. Untuk membentuk lisosom
1. Membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi. Terjadi terutama pada sel-sel kelenjar kantung kecil tersebut, berisi enzim dan bahan-bahan lain.
2. Membentuk membran plasma. Kantung atau membran golgi sama seperti membran plasma. Kantung yang dilepaskan dapat menjadi bagian dari membran plasma.
3. Membentuk dinding sel tumbuhan
4. Fungsi lain ialah dapat membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim untuk memecah dinding sel telur dan pembentukan lisosom.
5. Tempat untuk memodifikasi protein
6. Untuk menyortir dan memaket molekul-molekul untuk sekresi sel
7. Untuk membentuk lisosom
4.
Mitokondria
Mitokondria dibatasi oleh dua selaput. Selaput bagian dalam berlipat-lipat
disebut krista. Diantara kedua
membran (selaput) terdapat cairan dan di dalam rongga mitokondria terdapat matriks mitokondria.
Pada bagian krista dan matriks mitokondria berlangsung oksidasi sel, yang
menghasilkan energi dalam bentuk ATP.
Gambar : Mitokondria.
5.
Lisosom
Lisosom (lisis =
mengurai, soma = badan). Sesuai
namanya, lisosom berperan dalam pembongkaran senyawa kimia yang kompleks
menjadi senyawa lain yang sederhana atau sub-unitnya dan juga merusak organel
yang sudah tidak berfungsi lagi. Bentuknya menyerupai kantong kecil, berisi
enzim pengurai (enzim hidrolisis). Lisosom ditemukan pada tahun 1950 oleh Christian de Duve dan
ditemukan pada semua sel eukariotik. Di dalamnya, organel ini memiliki
40 jenis enzim
hidrolitik asam seperti protease,
nuklease, glikosidase, lipase, fosfolipase, fosfatase, ataupun
sulfatase. Semua enzim tersebut aktif pada pH 5. Fungsi utama lisosom adalah
endositosis, fagositosis, dan autofagi.
a. Endositosis ialah pemasukan makromolekul dari luar sel ke dalam sel melalui mekanisme endositosis, yang kemudian materi-materi ini akan dibawa ke vesikel kecil dan tidak beraturan, yang disebut endosom awal.
b. Autofagi merupakan proses autofagi digunakan untuk pembuangan dan degradasi bagian sel sendiri, seperti organel yang tidak berfungsi lagi. Mula-mula, bagian dari retikulum endoplasma kasar menyelubungi organel dan membentuk autofagosom. Setelah itu, autofagosom berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (atau endosom lanjut). Proses ini berguna pada sel hati, transformasi berudu menjadi katak, dan embrio manusia.
c. Fagositosis merupakan proses pemasukan partikel berukuran besar dan mikroorganisme seperti bakteri dan virus ke dalam sel. Pertama, membran akan membungkus partikel atau mikroorganisme dan membentuk fagosom. Kemudian, fagosom akan berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (endosom lanjut).
a. Endositosis ialah pemasukan makromolekul dari luar sel ke dalam sel melalui mekanisme endositosis, yang kemudian materi-materi ini akan dibawa ke vesikel kecil dan tidak beraturan, yang disebut endosom awal.
b. Autofagi merupakan proses autofagi digunakan untuk pembuangan dan degradasi bagian sel sendiri, seperti organel yang tidak berfungsi lagi. Mula-mula, bagian dari retikulum endoplasma kasar menyelubungi organel dan membentuk autofagosom. Setelah itu, autofagosom berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (atau endosom lanjut). Proses ini berguna pada sel hati, transformasi berudu menjadi katak, dan embrio manusia.
c. Fagositosis merupakan proses pemasukan partikel berukuran besar dan mikroorganisme seperti bakteri dan virus ke dalam sel. Pertama, membran akan membungkus partikel atau mikroorganisme dan membentuk fagosom. Kemudian, fagosom akan berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (endosom lanjut).
Gambar : Lisosom
6.
Retikulum Endoplasma
Retikulum Endoplasma (RE) adalah anyaman kantong tipis yang disusun seperti
saluran atau lembaran. Anyaman yang demikian dinamakan cisternae. Retikulum Endoplasma sendiri
terdiri atas ruangan-ruangan kosong yang ditutupi dengan membran dengan
ketebalan 4 nm (nanometer, 10-9
meter). Membran ini berhubungan langsung
dengan selimut nukleus atau nuclear envelope.
Pada bagian-bagian Retikulum Endoplasma tertentu, terdapat ribuan ribosom atau ribosome. Ribosom merupakan tempat dimana proses pembentukan protein terjadi di dalam sel. Bagian ini disebut dengan Retikulum Endoplasma Kasar atau Rough Endoplasmic Reticulum. Kegunaan daripada Retikulum Endoplasma Kasar adalah untuk mengisolir dan membawa protein tersebut ke bagian-bagian sel lainnya. Kebanyakan protein tersebut tidak diperlukan sel dalam jumlah banyak dan biasanya akan dikeluarkan dari sel. Contoh protein tersebut adalah enzim dan hormon. Sedangkan bagian-bagian Retikulum Endoplasma yang tidak diselimuti oleh ribosom disebut Retikulum Endoplasma Halus atau Smooth Endoplasmic Reticulum. Kegunaannya adalah untuk membentuk lemak dan steroid. Sel-sel yang sebagian besar terdiri dari Retikulum Endoplasma Halus terdapat di beberapa organ seperti hati
Pada bagian-bagian Retikulum Endoplasma tertentu, terdapat ribuan ribosom atau ribosome. Ribosom merupakan tempat dimana proses pembentukan protein terjadi di dalam sel. Bagian ini disebut dengan Retikulum Endoplasma Kasar atau Rough Endoplasmic Reticulum. Kegunaan daripada Retikulum Endoplasma Kasar adalah untuk mengisolir dan membawa protein tersebut ke bagian-bagian sel lainnya. Kebanyakan protein tersebut tidak diperlukan sel dalam jumlah banyak dan biasanya akan dikeluarkan dari sel. Contoh protein tersebut adalah enzim dan hormon. Sedangkan bagian-bagian Retikulum Endoplasma yang tidak diselimuti oleh ribosom disebut Retikulum Endoplasma Halus atau Smooth Endoplasmic Reticulum. Kegunaannya adalah untuk membentuk lemak dan steroid. Sel-sel yang sebagian besar terdiri dari Retikulum Endoplasma Halus terdapat di beberapa organ seperti hati
Gambar : Retikulum endoplasma
Fungsi RE sebagai tempat berbagai aktivitas metabolisme, juga menyalurkan
materi zat. Retikulum endoplasma dibedakan menjadi dua macam, yaitu yang
mengandung ribosom disebut RE kasar berfungsi sebagai tempat sintesis protein
dan pengangkutannya, sedangkan RE yang satunya adalah yang tidak mengandung
ribosom dan berfungsi sebagai tempat sintesis lipid dan steroid.
7. Ribosom
Gambar : Ribosom
Fungsi utama ribosom adalah sebagai tempat sintesis protein. Seringkali
beberapa ribosom merangkai diri sepanjang RNA messenger membentuk polisom atau poliribosom.
8. Sitoskeleton
9.
Badan Mikro atau Microbodies
1.
Peroksisom (dikandung banyak pada sel2 yang banyak melakukan respirasi; Contoh:
Sel hati, ginjal, otot. Mengandung enzim katalase, menguraikan hydrogen
peroksida yang bersifat racun (H2O2) menjadi Oksigen dan air, serta berperan dalam metabolisme lemak
& fotorespirasi.
2.
Glioksisom: terdapat hanya pada sel
tumbuhan; terutama pada jaringan yg mengandung lemak, sepeti biji-bijian
berlemak, dan menghasilkan enzim katalase
dan oksidase yg berperan dalam proses metabolisme lemak, mengubah
lemak menjadi gula. Sehingga dihasilkan energi yg diperlukan untuk perkecambahan biji.
(a)
(b)
10.
Plastida atau Kromatofora
Plastida adalah organel yang mengandung pigmen warna dan hanya dimiliki
oleh sel tumbuhan. Plastida dibedakan menjadi tiga yaitu leukoplas, kromoplas,
dan kloroplas.
a. Leukoplas; yaitu plastida yang tidak berwarna karena tidak mengandung zat
warna, dan berfungsi untuk menyimpan zat makanan. Biasanya terdapat pada bagian
tumbuhan yang tidak tertimpa sinar matahari.
b. Kromoplas; yaitu plastida yang mengandung zat warna (merah, oranye, dan
kuning) terdapat pada bunga dan buah, sehingga menarik serangga dan dapat
membantu penyerbukan atau penyebaran buah dan biji.
c. Kloroplas; yaitu plastida yang mengandung zat warna hijau (klorofil) untuk
melakukan fotosintesis.
Gambar : Macam-macam plastid
11.
Vakuola
Vakuola adalah rongga yang terdapat pada sitoplasma dan
didalamnya terdapat cairan sel. Vakuola ditemukan pada
semua sel tumbuhan namun tidak dijumpai pada sel hewan dan bakteri, kecuali
pada hewan uniseluler tingkat rendah. Pada sel meristem (sel muda pada ujung
akar, batang, daun dan kambium) belum terdapat vakuola, karena sel ini masih
penuh oleh sitoplasma. Pada waktu sel tumbuh dan berkembang mencapai ukuran
dewasa, muncul vakuola yang mula-mula kecil akhirnya bergabung menjadi vakuola
besar dan terletak pada bagian tengah sel tumbuhan. Pada sel daun dewasa, vakuola mendominasi sebagian
besar ruang sel sehingga seringkali sel terlihat sebagai ruang kosong karena
sitosol terdesak ke bagian tepi dari sel. Bagi tumbuhan, vakuola berperan
sangat penting dalam kehidupan karena mekanisme pertahanan hidupnya bergantung
pada kemampuan vakuola menjaga konsentrasi zat-zat terlarut di dalamnya. Proses
pelayuan misalnya, terjadi karena vakuola kehilangan tekanan turgor pada
dinding sel.
Dalam vakuola terkumpul pula sebagian besar bahan-bahan berbahaya bagi proses metabolisme dalam sel karena tumbuhan tidak mempunyai sistem ekskresi yang efektif seperti pada hewan. Tanpa vakuola, proses kehidupan pada sel akan berhenti karena terjadi kekacauan reaksi biokimia.
Dalam vakuola terkumpul pula sebagian besar bahan-bahan berbahaya bagi proses metabolisme dalam sel karena tumbuhan tidak mempunyai sistem ekskresi yang efektif seperti pada hewan. Tanpa vakuola, proses kehidupan pada sel akan berhenti karena terjadi kekacauan reaksi biokimia.
Gambar : Vakuola
Fungsi
vakuola adalah untuk menyimpan berbagai substansi zat yang berguna maupun yang
hendak dibuang atau dikeluarkan, mengatur tekanan osmotik sel, dan mencerna
makanan pada hewan uniseluler.
D. Sel Prokariotik dan sel
Eukariotik
Eukariot dibangun dari kata Eu da Karyon. Eu, berarti sungguh dan karyon berarti inti. Jadi sel eukariotik adalah sel-sel yang telah memiliki inti sel, atau sel yang memiliki materi inti yang terorganisasi dalam suatu selaput, sehingga inti selnya tampak jelas (Sumardi dan Marianti, 2007).
Telah diketahui bahwa semua organisme hidup di bumi sekarang berasal dari sel tunggal yang lahir 3.500 berjuta-juta tahun yang lalu. Sel purba ini digambarkan dengan suatu selaput di sebelah luar, salah satu peristiwa yang rumit yang memimpin penetapan hidup di atas bumi. Molekul organik sederhana tersebut mungkin telah diproduksi dalam kondisi-kondisi yang memungkinkannya hidup dan lestari di bumi dalam status awal hidpunya (kira-kira selama milyaran tahun pertamanya).
Berikut ini Tabel perbedaan antara sel tumbuhan, sel eukariotik, dan sel prokariotik.
Sel tumbuhan
|
Sel hewan
(Eukariotik)
|
Sel bakteri (Prokariotik)
|
Sel
tumbuhan lebih besar daripada sel hewan.
|
Sel hewan lebih kecil daripada sel tumbuhan.
|
Sel bakteri sangat kecil.
|
Mempunyai
bentuk yang tetap.
|
Tidak
mempunyai bentuk yang tetap.
|
Mempunyai
bentuk yang tetap.
|
Mempunyai dinding sel [cell wall] dariselulosa.
|
Tidak mempunyai dinding sel [cell
wall].
|
Mempunyaidinding sel [cell
wall] dari lipoprotein.
|
Mempunyai plastida.
|
Tidak
mempunyai plastida.
|
Tidak
mempunyaiplastida.
|
Mempunyai vakuola[vacuole] atau rongga sel yang besar.
|
Tidak mempunyai vakuola [vacuole],
walaupun kadang-kadang sel beberapa hewan uniseluler memiliki vakuola (tapi
tidak sebesar yang dimiliki tumbuhan). Yang biasa dimiliki hewan adalah vesikel atau
[vesicle].
|
Tidak mempunyai vakuola.
|
Menyimpan
tenaga dalam bentuk butiran (granul) pati.
|
Menyimpan
tenaga dalam bentuk butiran (granul) glikogen.
|
-
|
Tidak
Mempunyaisentrosom[centrosome].
|
Mempunyai sentrosom [centrosome].
|
Tidak Mempunyaisentrosom[centrosome].
|
Tidak
memiliki lisosom[lysosome].
|
Memiliki lisosom [lysosome].
|
|
Nukleus
lebih kecil daripada vakuola.
|
Nukleus lebih besar daripada vesikel.
|
Tidak memiliki nukleus dalam arti sebenarnya.
|
Untuk lebih jelas dapat dilihat gambar perbedaan antara sel tumbuhan, sel eukariotik, dan sel prokariotik
(a)
(b)
(c)
Gambar : (a) Sel Tumbuhan, (b) Sel Hewan Eukariot, (c) Sel Bakteri Prokariot
0 komentar:
Posting Komentar